Semua Tentang Teknik Sipil.

Collis Prasetyo

Rekayasa Engineering. Engineering Lapangan. Manajemen Proyek. Metode Konstruksi. Value Engineering.

Friday, March 7, 2014

PDA Test - Bagian I

Salah satu pengujian pada pekerjaan pondasi tiang (pancang maupun bor) adalah dengan melaksanakan PDA Test dan analisa CAPWAP.

Untuk saat ini akan dicoba diberikan informasi dasar tentang pengujian PDA (Case Method) dan CAPWAP.



PDA (Pile Driving Analyzer) - Case Method

PDA Test termasuk salah satu jenis pengujian dinamik dengan menggunakan metoda wave analysis dan sering disebut dengan re-strike test sesuai dengan sifat pengujiannya yang melakukan re-strike atau pemukulan ulang pondasi tiang yang diuji.

PDA Test pelaksanaannya mengacu pada ASTM D-4945 (Standard Test Method for High-Strain Dynamic Testing of Deep Foundations) :


"This test method is used to provide data on strain or force and acceleration, velocity or displacement of a pile under impact force. The data are used to estimate the bearing capacity and the integrity of the pile, as well as hammer performance, pile stresses, and soil dynamic characteristics, such as soil damping coefficients and quake values. This test method is not intended to replace Test Method D 1143."

Analisa data PDA dilakukan dengan prosedur Case Method, yang meliputi pengukuran data kecepatan (velocity) dan gaya (force) selama pelaksanaan pengujian (re-strike) dan perhitungan variabel dinamik secara real time untuk mendapatkan gambaran tentang daya dukung pondasi tiang tunggal.

Dari PDA Test  dengan menggunakan "Case Method" kita akan dapat mengetahui :

  • daya dukung pondasi tiang tunggal
  • integritas atau keutuhan tiang dan sambungan
  • efisiensi dari transfer energi pukulan hammer/alat pancang
  • dsb

CAPWAP ((Case Pile Wave Analysis Program)

Analisa lanjutan yang dilakukan bersama dengan pengujian PDA adalah analisa CAPWAP yang merupakan salah satu metoda signal matching analysis (SMA).

Analisa ini menggunakan data yang diperoleh dari pengujian PDA untuk memberikan hasil analisa yang lebih detail.

Dari analisa CAPWAP kita akan mengetahui lebih rinci data yang diperoleh dari pengujian PDA Test, dengan tambahan informasi :

  • tahanan ujung pondasi tiang tunggal
  • tahanan friksi pondasi tiang tunggal
  • simulasi statik loading test
  • dsb


Bagan Pemasangan Instrumen

Picture

Yang diperhatikan pada waktu pemasangan instrumen strain transducer dan accelerometer (minimal masing-masing 2 buah) adalah posisinya harus sedemikian rupa sehingga pengaruh lentur (kelentingan) tiang dapat diminimalkan.

Karena jika terjadi lenturan (bending) selama pelaksanaan re-strike, maka data yang diperoleh akan mengalami distorsi sehingga analisa yang dilakukan tidak akan akurat.

Data Pemancangan yang Diberikan Kepada Penguji
Sebelum pelaksanaan pengujian, data berikut ini harus diberikan kepada penguji PDA, dan menjadi tanggung jawab Kontraktor yang melaksanakan pemancangan untuk memberikan data yang benar :
  • nomor identifikasi pondasi tiang
  • tanggal pemancangan
  • bentuk dan dimensi penampang tiang
  • panjang total tiang
  • panjang tertanam pondasi tiang
  • konfigurasi sambungan tiang (jika menggunakan tiang sambungan)
  • data hammer yang digunakan untuk melaksanakan pengujian PDA (re-strike)
Jumlah pondasi tiang yang diuji dengan PDA Test pada umumnya sebanyak 1% dari jumlah titik pondasi tiang dalam satu proyek

Berat/massa hammer ideal untuk pengujian PDA Test adalah 1%-2% dari kapasitas pondasi tiang yang disyaratkan untuk dicapai

Sertifikasi Tenaga Ahli
PDA Test hanya boleh dilakukan oleh tenaga ahli yang tersertifikasi :
  • Provisional
  • Basic
  • Intermediate
  • Advance
  • Master
  • Expert

Sertifikasi dilakukan oleh lembaga sertifikasi seperti HSDPT atau PDCA, yang konfirmasi keaslian dan masa berlaku sertifkasinya dapat diperiksa di :
Data dan Parameter Pengujian PDA Test
Picture
klik gambar untuk memperbesar

Penghentian re-strike dan perekaman data dilakukan setelah penguji yakin bahwa hammer telah memberikan energi transfer maksimum yang mampu dilakukannya


Picture


Refusal dan Ultimate
Pada pengujian dengan PDA Test akan diperoleh hasil daya dukung yang bersifat salah satu dari dua kondisi berikut :
  • refusal
  • ultimate

Pengertian daya dukung yang bersifat refusal adalah daya dukung yang terdeteksi/terdata dan dianalisa merupakan daya dukung yang diperoleh dari kondisi pondasi tiang yang belum sepenuhnya termobilisasi.

Kondisi belum sepenuhnya termobilisasi adalah kondisi di mana pondasi tiang belum mencapai kapasitas tertinggi atau ultimate-nya

Kondisi ini dapat disebabkan karena pada saat pengujian/re-strike dilakukan, energi yang ditransfer tidak cukup besar untuk memobilisasi seluruh kemampuan tahanan atau daya dukung pondasi tiang yang diuji.
Pengertian daya dukung yang bersifat ultimate adalah daya dukung yang diperoleh dari kondisi pondasi tiang yang sudah termobilisasi sepenuhnya.

Dengan demikian angka daya dukung yang dihasilkan dari analisa PDA dan CAPWAP pada kondisi ini adalah benar-benar daya dukung ultimate atau batas yang dimiliki oleh pondasi tiang yang diuji.

Kondisi ultimate ditentukan oleh salah satu dari :

  • telah bergeraknya tiang pancang akibat beban tertentu (beban ultimate) yang berarti terlampauinya tahanan friksi dan ujung dari pondasi tiang
  • telah terlampauinya kemampuan material tiang pancang itu sendiri yang jika diteruskan dengan beban yang lebih berat akan mengakibatkan kegagalan pada bahan/material tiang pancang
Kedua kondisi tersebut (refusal atau ultimate) dapat diterima selama daya dukung yang diperoleh masih memenuhi syarat faktor keamanan yang dituntut dari desain yang ditetapkan.

Contoh Hasil Pengujian PDA Test (Case Method) dan CAPWAP

Dari beberapa data yang diambil pada waktu pelaksanaan pengujian PDA, pada umumnya akan diambil satu grafik dan data yang paling baik dalam mewakili dan menggambarkan kekuatan atau daya dukung pondasi tiang yang diuji.

Penentuan data tersebut pada umumnya diambil data dari transfer energi atau energi tersalurkan (EMX) yang paling besar/maksimum selama pelaksanaan re-strike dan terdata dalam program yang digunakan.

Berikut ini contoh hasil pengujian PDA Test dan CAPWAP (klik untuk memperbesar gambar) :
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture

Picture
Picture
Picture
Picture

Safety Factor

Safety Factor yang digunakan untuk pengujian PDA pada umumnya adalah 2,0
Picture

Be Good at Something, It Makes You Valuable. -Randy Pausch

1 comments:

COLLIS PRASETYO
+62-811-8017171
Jakarta, Indonesia

KIRIM PESAN